PROSIDING SEMINAR NASIONAL “Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Bagi Guru” Tahun 2011 Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)

Posted by & filed under .

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Prosiding ini hasil Seminar Nasional di Universitas Muhammadiyah Surakarta 31 Desember Tahun 2011

Baca dulu sampai halaman terakhir, kemudian klik jika ingin akses prosiding ini

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan bimbingan, taufiq dan hidayah-Nya sehingga Prosiding Seminar Nasional “Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Bagi Guru” ini bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana dan tujuan. Seminar nasional ini diselenggarakan oleh ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia) Jawa Tengah, yang merupakan organisasi profesi di bidang pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya.

Ikatan Sarjana Pendidikan sebagai organisasi profesi mempunyai tujuan untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran kepada pembangunan pendidikan nasional secara profesional agar lebih terarah, berhasil guna dan berdaya guna, melalui pengembangan dan penerapan ilmu pendidikan untuk kemajuan dan kepentingan bangsa dan negara. Hadir sebagai Keynote Speaker dalam seminar nasional ini adalah:

  1. Prof. Dr. Bedjo Sujanto (Pengurus Pusat ISPI Jakarta/Rektor UNJ) dengan makalah yang berjudul, Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru.
  2. Prof. Dr. Bambang Setiaji (Dewan Pembina ISPI/Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta) dengan makalah berjudul, Pengembangan SDM Tenaga Pendidikan dan Kependidikan.
  3. Dra. Aufrida Kriswati (Kabid Pengembangan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan) dengan makalah berjudul, Kebijakan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Seminar Nasional ini juga menghadirkan pemakalah utama yaitu: Prof. Dr. Trisno Martono (Ketua ISPI Jawa Tengah/Rektor Univet Bangun Nusantara Sukoharjo); Prof. Dr. Slameto (Bendahara ISPI Jawa Tengah/Guru Besar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga); dan Dr. Tjipto Subadi, M.Si (Sekretaris ISPI Jawa Tengah/Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Selain Keynote Speaker dan pemakalah utama, hadir pula pemakalah paralel para peneliti yang mempresentasikan makalah dari hasil penelitiannya, yaitu:

  1. Model Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Bagi Guru-Guru SMA Muhammadiyah Sukoharjo Melalui Lesson Study. Oleh: Tjipto Subadi
  2. Penggunaan Gap Analisis Untuk Menentukan Profesionalitas Guru Dan Dampaknya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sd Kota Salatiga. Oleh: Slameto.
  3. Pemilihan Pemimpin Pendidikan Dalam Kajian Jender (Studi Kasus Tentang Pemilihan Pemimpin Pendidikan Di Kota Salatiga) Oleh: Dien Sumiyatiningsih.
  4. Guru Progresif Vs Guru Perenialis Dalam Konteks Menjawab Kebutuhan Guru Dimasa Depan. Oleh: Donald Samuel.
  5. Efektivitas Collaborative Learning Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Konsep Diri Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Oleh: Kriswandani.
  6. Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Dengan Rancangan Lesson Study Berbasis Mgmp Secara Kolaboratif Dan Berkesinambungan. Oleh: Puji Utami.
  7. Metode Pengajaran Eksperimen Dilengkapi Pemberian Umpan Balik Tugas Terstruktur Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Materi Besaran Dan Satuan Siswa Kelas VII G Smp Negeri 15 Surakarta. Oleh: Siti Latifah.
  8. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dan Problem Posing Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Siswa. Oleh: Sri Rejeki, Budiyono, Sutrima.
  9. Pengembangan Tes Dan Analisis Hasil Tes Yang Terintegrasi Dalam Program Komputer. Oleh: Suwarto, Afif Afghohani
  10. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi1 Sma Muh. 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Menggunakan Strategi Mind Map. Oleh Hariyatmi

Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi insan pendidikan. Amin

                                                                   Surakarta, 30 Desember 2011
Ketua Penitia

                                                                    Dr. Tjipto Subadi, M. Si

DASAR PEMIKIRAN
PELANTIKAN DAN LOKAKARYA ISPI JAWA TENGAH
MASA BAKTI 2011-2016
&
SEMINAR NASIONAL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
BAGI GURU

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang sangat strategis dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Karena itu, profesi guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermanfaat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 14 Tahun 2005 tantang Guru dan Dosen.
Dalam konteks sekolah, guru secara individual mampu secara bersama-sama dengan masyarakat seprofesinya harus didorong untuk menjadi bagian dari organisasi pembelajar melalui keterlibatan secara sadar dan sukarela secara terus menerus dalam berbagai kegiatan belajar guna mengembangkan keprofesiannya. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) diarahkan untuk dapat memperkecil jarak antara pengetahuan, ketrampilan, kompetensi soaial dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya.
Guru adalah jabatan profesi, untuk itu seorang guru harus mampu melaksanakan tugasnya secara profesional. Seseorang dianggap profesional apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu berpegang teguh pada etika kerja, independen (bebas dari tekanan pihak luar), cepat (produktif), tepat (efektif), efisien dan inovatif serta didasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan prima yang didasarkan pada unsur-unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan profesional, pengakuan masyarakat, dan kode etik yang regulatif. Pengembangan wawasan dapat dilakukan melalui forum pertemuan profesi, pelatihan, ataupun upaya pengembangan dan belajar secara mandiri.
Guru profesional memiliki kemampuan mengorganisasikan lingkungan belajar yang produktif. Kata “profesi” secara terminologi diartikan suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya dengan titik tekan pada pekerjaan mental, bukan pekerjaan manual. Kemampuan mental yang dimaksudkan adalah ada persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk melakukan perbuatan praktis.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, seorang guru harus terus meningkatkan profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan pembelajaran yang mencakup keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan dalam mengembangkan jati diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live together).
Kegiatan PKB dikembangkan atas dasar profil kinerja guru sebagai perwujudan hasil Penilaian Kinerja Guru yang didukung dengan hasil evaluasi diri. Sesuai amanat Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, PKB diakui sebagai salah satu unsur utama setelah kegiatan pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan lain yang relevan dengan fungsi sekolah yang diberikan angka kredit untuk pengembangan karier guru khususnya dalam kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru. PKB adalah unsur utama yang kegiatannya juga diberikan angka kredit untuk pengembangan karier guru dan PKB mencakup tiga hal; yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif.
Oleh karena itu, sudah tidak dapat ditunda lagi bahwa guru harus dapat mengembangkan keprofesiannya sebagai guru secara berkelanjutan. Untuk itu, ISPI menyadari betapa pentingnya mengembangkan profesionalitas (guru) berkelanjutan (PKB) melalui seminar dalam rangka publikasi ilmiah berupa hasil-hasil penelitiannya maupun karya inovatif yang dicapai dan lokakarya. Lokakarya yang dimaksud adalah untuk menyusun program kerja sekaligus pelantikan pengurus baru ISPI Jawa Tengah Periode 2011-2015. Harapan berikutnya juga mampu melakukan pembentukan pengurus baru ISPI di tingkat Kabupaten/Kota yang belum terbentuk.

A. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dan manfaat seminar dan lokakarya ini adalah: 1) Mensosialisasikan hasil-hasil penelitian yang mendukung dan terkait dengan pengembangan profesi guru. 2) Memfasilitasi para peneliti di bidang pendidikan khususnya profesi guru untuk saling tukar informasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi dan karienya. 3) Menggali isu-isu strategis dalam bidang pendidikan khususnya dalam pengembangan profesi guru. 4) Mengembangkan pemberdayaan guru sebagai trobosan baru dalam pengembangan ke profesian berkelanjutan bagi guru yang lebih sesuai dengan kondisi dan tuntutan keadilan, sehingga mampu mendorong peningkatan kualitas pendidikan. Melalui kegiatan seminar dan lokakarya ini diharapkan para peserta semakin meningkat kepekaan dan kemampuan profesionalnya dalam menetapkan strategi pengembangan profesional (guru) berkelanjutan yang memenuhi persyaratan sesuai Permenag Pan RB nomor 16 tahun 2009 yang pada gilirannya kelak akan meningkatkan kualitas layanannya di bidang pendidikan.

B. SASARAN

Seminar dan lokakarya “Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan” dirancang dengan melibatkan: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, seluruh anggota dan pengurus ISPI Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota, dosen-dosen di Perguruan Tinggi Jawa Tengah, dan Guru-guru, yang berjumlah maksimal 200 orang.

C. STRATEGI PELAKSANAAN

Kegiatan ini akan diselenggarakan dengan pola Seminar dan Lokakarya yang secara garis besar agendanya mencakup penyajian hasil-hasil penelitian yang relevan, penyajian materi tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi para guru, Strategi Pengembangan Penilaian Kinerja Guru dan Strategi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, hakikat, substansi dan mekanisme, evaluasi dan pelaporan. Adapun ketentuan peserta sbb:

  1. Peserta menyampaikan makalah hasil penelitiannya untuk diseminarkan dan masuk dalam Prociding.
  2. Peserta menyampaikan makalah hasil penelitiannya yang tidak diseminarkan (bila melebihi target) direview melalui reviewer dan masuk dalam prociding.
  3. Peserta aktif (tidak menyampaikan makalah).

D. TEMPAT DAN WAKTU

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu-Ahad, 30-31 Desember 2011, tempat seminar dan lokakarya di Auditorium Muhammad Djasman Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta, Kartosuro.

E. NARA SUMBER

Keynote Speaker;

  1. Prof. Dr. Bedjo Sujanto (Rektor UNJ, Pengurus Pusat ISPI).
  2. Prof. Dr. Bambang Setiaji. (Dewan Pembina ISPI Jawa Tengah, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta).
  3. Dra. Aufrida Kriswati (Kabid Pengembangan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Provinsi Jawa Tengah).

Pemakalah Utama;

  1. Prof. Dr. Trisno Martono. (Ketua Umum ISPI Jateng, Rektor Univet Sukoharjo, dosen UNS)
  2. Prof. Dr. Slameto. (Bendahara Umum ISPI Jawa Tengah, Guru Besar UKSW)
  3. Dr. Tjipto Subadi. M.Si (Sekretaris Umum ISPI Jawa Tengah, Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Pemakalah Paralel; dosen dan guru.

 

PENDAFTARAN

Pendaftaran bagi peserta; dapat dilakukan melalui e-mail ispijateng@yahoo.com atau kontak HP 0816652241, mulai tanggal 10 Desember 2011 s/d 27 Desember 2011, sedangkan bagi peserta yang juga sebagai pemakalah dengan melampirka abstrak, dan kemudian mengirimkan makalah lengkap paling lambat 27 Desember 2001 pukul 24.00 WIB.

G. RAMBU-RAMBU PENULISAN MAKALAH

  1. Makalah yang ditulis merupakan hasil penelitian.
  2. Makalah ditulis dalam MS Word, Font Time New Roman 12 pt, 1,5 spasi dengan ukuran A4.
  3. Makalah paling banyak 15 halaman termasuk abstrak, isi dan Pustaka.
  4. Makalah disusun berisikan; Judul makalah, dibawahnya ditulis nama penulis (tanpa gelar), Sekolah atau Perguruan Tinggi, alamat e-mail dan nomor HP. Abstrak (150 kata) ditulis 1 spasi memuat tujuan, metode, dan hasil disertai kata kunci. Pendahuluan ditulis 1,5 spasi (yang memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian) dan kajian pustaka. Metode (yang memuat pendekatan yang digunakan, populasi dan sampel untuk penelitian kuantitatif, informan untuk penelitian kualitatif), instrumen, sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Hasil penelitian dan pembahasan. Kesimpulan dan rekomendasi. Daftar Pustaka.

 

 

ABSTAK SEMINAR NASIONAL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) BAGI GURU

Model Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Bagi Guru-Guru SMA Muhammadiyah Sukoharjo Melalui Lesson Study.
Oleh: Tjipto Subadi

Penggunaan Gap Analisis Untuk Menentukan Profesionalitas Guru Dan Dampaknya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sd Kota Salatiga.
Oleh: Slameto.

Pemilihan Pemimpin Pendidikan Dalam Kajian Jender (Studi Kasus Tentang Pemilihan Pemimpin Pendidikan Di Kota Salatiga)
Oleh: Dien Sumiyatiningsih.

Guru Progresif Vs Guru Perenialis Dalam Konteks Menjawab Kebutuhan Guru Dimasa Depan.
Oleh: Donald Samuel.

Efektivitas Collaborative Learning Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Konsep Diri Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
Oleh: Kriswandani.

Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Dengan Rancangan Lesson Study Berbasis Mgmp Secara Kolaboratif Dan Berkesinambungan.
Oleh: Puji Utami.

Metode Pengajaran Eksperimen Dilengkapi Pemberian Umpan Balik Tugas Terstruktur Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Materi Besaran Dan Satuan Siswa Kelas Vii G Smp Negeri 15 Surakarta.
Oleh: Siti Latifah.

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dan Problem Posing Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Siswa.
Oleh: Sri Rejeki, Budiyono, Sutrima.

Pengembangan Tes Dan Analisis Hasil Tes Yang Terintegrasi Dalam Program Komputer.
Oleh: Suwarto, Afif Afghohani

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi1 Sma Muh. 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Menggunakan Strategi Mind Map.
Oleh Hariyatmi

MODEL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANAJUTAN (PKB) BAGI GURU-GURU SMA MUHAMMADIYAH SUKOHARJO MELALUI LESSON STUDY
Tjipto Subadi
Pendidikan Geografi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
e-mail: tjiptosubadi@yahoo.com

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah mengkaji (1) Permasalahan yang dihadapi guru SMA dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan (2) Mengkaji model pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru SMA Sukoharjo melalui lesson study (3) Efektivitas lesson study sebagai model pengembangan keprofesian berkalnjutan bagi guru SMA Sukoharjo (4) Kendala lesson study sebagai model pengembangan keprofesian berkenajutan bagi guru-guru SMA Sukoharjo dan solusi yang direncanakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi; Subjek penelitian: guru-guru SMA Sukoharjo; Informan penelitian: guru, kepala sekolah, pengawas, dan anggota DPRD; Metode pengumpulan data: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data: first order understanding and second order understanding. Kesimpulan penelitian (1) Permasalahan yang dihadapi guru SMA Sukoharjo dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah masalah internal dan eksternal. Tingkat kesulitannya berfariatif yaitu: sangat banyak mengalami kesulitan (16,4%), cukup banyak mengalami kesulitan (28,57%), sedikit mengalami kesulitan (33,06%), merasa sangat mudah (17,98%). (2) Model pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru-guru SMA Sukoharjo melalui lesson study adalah model lesson study modifikasi, berbasis: Peningkatan Kualitas Kooperatif, Pningkatan Kualitas Berdasar Masalah, dan Peningkatan Kualitas Langsung, (3) Efektivitas lesson study sebagai model pengembangan keprofesian berkalanjutan bagi guru SMA Sukoharjo melelui K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), dan implementasinya melalui kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru). (4) Kendala lesson study sebagai model pengembangan keprofesian berkenajutan bagi guru-guru SMA Sukoharjo adalah waktu, dana, tim wark, monev, motivasi implementasi di lapangan. Solusinya; (a) pelatihan secara rutin dan berkesinambungan, (b) memasukkan anggaran pelatihan dalam RAPBS, RAPBD dan RAPBN, (c) terbentuknya tim work, (d) program kegiatan monev secara berkala, (e) motivasi dari pembina dan pejabat, (f) monitoring secara berskala dari para pembina, dan (g) MOU sekolah dengan Komisi DPRD dan Perguruan Tinggi yang memiliki pakar lesson study.

Kata Kunci: Lesson Study, first and scond order understanding, MOU

 

 

PENGGUNAAN GAP ANALISIS UNTUK MENENTUKAN PROFESIONALITAS GURU DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KOTA SALATIGA

Slameto
PPGSD FKIP UKSW Salatiga

Abstrak

Berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan nasional telah dilakukan, antara lain melalui peningkatan kompetensi guru dan peningkatan mutu manajemen sekolah melalui MBS. Namun setelah berjalan, mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Pelaksanaan MBS dipandang belum maksimal. Tujuan kegiatan analisis kesenjangan ini adalah untuk menentukan tingkat profesionalitas guru dan dampaknya terhadap prestasi belajar siswa SD khususnya SD pelaksana MBS Kota Salatiga. Terkait dengan 3 tujuan MBS (efisiensi, keefektifan dan tanggung jawab), sekolah dapat dikatakan bermutu apabila prestasi sekolah, khususnya prestasi siswa menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam: prestasi akademik sesuai standar; memiliki nilai-nilai kejujuran, ketakwaan, kesopanan, dan mampu mengapresiasi nilai-nilai budaya; dan memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kemampuan/keterampilan sesuai dasar ilmunya. Prestasi siswa yang tinggi hanya dimungkinkan jika guru yang mengajar adalah guru yang professional. Analysis kesenjangan menjadi salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan; Bahkan juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja penyedia layanan yang paling sering digunakan di Amerika Serikat; Analisis kesenjangan bertumpu pada evaluasi diri dan observasi sekolah untuk mendapatkan gambaran bagaimana kondisi dan kenyataan di SD penyelenggara MBS, khususnya PAKEM dengan menggunakan Standar MBS. Setelah dilakukan analisis kesenjangan, ternyata tingkat profesionalitas guru SD masih rendah, adanya kesenjangan, (yang sangat tinggi 90% dari indikator Guru dan Pembelajaran). Rendahnya kualitas professional guru berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa (mencapai skor kesenjangan yang tinggi, 80%). Kondisi seperti itu terjadi karena berbagai faktor, baik faktor internal SD yang bersangkutan maupun faktor eksternal. Semua fihak terpanggil untuk mencari solusi demi perbaikan mutu pendidikan SD.

PEMILIHAN PEMIMPIN PENDIDIKAN DALAM KAJIAN JENDER
(Studi kasus tentang pemilihan pemimpin pendidikan di Kota Salatiga)

Dien Sumiyatiningsih
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Email: diens@staff.uksw.edu Hp: 0813 2617 2625

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mewujudkan penghapusan disparitas jender dalam kepemimpinan pendidikan. Faktor penentu utama untuk mencapai tujuan pendidikan adalah kepala sekolah yang sekaligus bertanggungjawab sebagai pemimpin pendidikan/educational leader. Namun dalam pemilihan pemimpin pendidikan telah terjadi proses ketidakadilan dan ketidaksetaraan jender. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan metode kualitatif didukung kuantitatif sederhana. Data dikumpulkan melalui tehnik wawancara, Focus Group Discussion (FGD), dan studi dokumentasi. Menurut hasil penelitian ditemukan adanya penerapan pandangan androsentris atau yang mengunggulkan dan berpusat kepada laki-laki, pada saat yang sama menyisihkan perempuan dalam pemilihan kepala sekolah. Terdapat perbedaan pada proses pemilihan kepala sekolah di sekolah negeri dan swasta dengan konsekuensi yang berbeda terhadap kesenjangan jender yang ada.

Kata kunci: kepemimpinan pendidikan, pemilihan, kesenjangan jender

 

 

GURU PROGRESIF VS GURU PERENIALIS
DALAM KONTEKS MENJAWAB KEBUTUHAN GURU DIMASA DEPAN

Donald Samuel
e-mail: dsmuq@yahoo.com085727189094

Abstrak

Penelitian ini secara umum memiliki dua tujuan berdasarkan perumusan masalahnya. Tujuan yang pertama adalah untuk mengetahui karakteristik lulusan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia kerja pada masa yang akan datang. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui tipe guru yang seperti apa yang dapat menjawab dan menghasilkan lulusan dengan karakteristik sebagaimana diharapkan pada tujuan pertama. Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian campuran (mix) antara penelitian kualitatif fenomenologis dan penelitian kuantitatif komparatif. Penelitian akan membandingkan guru yang bertipe perenialis dan guru yang bertipe progresif dalam menjawab kebutuhan lulusan dimasa depan. Peneliti menggunakan hasil penelitian dari NACE untuk memperoleh karakteristik yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia kerja dimasa depan. Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji 20 komponen karakter hasil penelitian NACE yang memiliki bobot palin tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru progresif lebih dapat menjawab kebutuhan akan lulusan dimasa depan jika dibandingkan dengan guru bertipe perenialis. Dengan perbandingan 12.5:67.7, maka peneliti menyarankan guru-guru untuk menjadi guru yang bertipe progresif dengan berbagai cirri-cirinya.

Kata Kunci: Kebutuhan masa depan, progresif, perenialis

 

 

EFEKTIVITAS COLLABORATIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
DI KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA

Kriswandani
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Kristen Satya Wacana

Abstrak

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas Collaborative Learning terhadap prestasi belajar ditinjau dari konsep diri siswa ini penelitian yang berjenis eksperimen semu yang dilakukan di Kelas V SD Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan α =5 %, dihasilkan Fobs=10,366>F0,05;1;214=3,89 diperoleh kesimpulan prestasi belajar pada pelajaran matematika dalam Collaborative Learning lebih baik daripada prestasi belajar pada pelajaran matematika dalam pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru atau pembelajaran konvensional baik secara umum maupun jika ditinjau dari setiap tingkat konsep diri yang dimiliki siswa, dan untuk Fobs=10,03> F0,05;2;214 =3,04 prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep diri tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep diri sedang atau prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep diri rendah. Dengan pengujian lebih lanjut, diperoleh =5,987<2F0,05;2;214=6,08 yang berarti perbedaan prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep diri yang tinggi dengan siswa yang mempunyai tingkat konsep diri yang sedang tidak signifikan sehingga dapat dikatakan prestasi siswa yang mempunyai konsep diri tinggi sama dengan siswa yang mempunyai konsep diri sedang. Selain itu, untuk = 23,543>2F0,05;2;214=6,08 dan = 7,273>2F0,05;2;214=6,08 diperoleh kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep diri tinggi dan sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang mempunyai tingkat konsep diri rendah. Untuk Fobs=3,92>F0,05;2;214=3,04 yang berarti terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan konsep diri terhadap prestasi belajar. Berdasarkan analisa komparasi ganda antar sel diperoleh hasil : 1). pendekatan Collaborative Learning dan pendekatan pembelajaran konvensional akan berbeda hasilnya jika dikenakan pada siswa yang mempunyai konsep diri sedang dan tidak demikian halnya jika diberikan kepada siswa yang mempunyai konsep diri tinggi maupun konsep diri rendah, 2). Untuk kelompok yang diberlakukan dengan Collaborative Learning, rataan prestasi siswa yang mempunyai konsep diri tinggi sama baiknya dengan rataan prestasi siswa yang mempunyai konsep diri sedang; 3). Untuk siswa yang diberi perlakukan berupa pembelajaran konvensional akan menghasilkan rataan prestasi yang sama untuk setiap tingkatan konsep diri. Collaborative Learning lebih efektif meningkatkan prestasi belajar jika dibandingkan pembelajaran konvensional pada siswa Kelas V SD Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2008-2009 bagi siswa yang mempunyai konsep diri sedang dan bagi siswa yang mempunyai konsep diri tinggi serta rendah, Collaborative Learning dan pembelajaran konvensional sama-sama efektif meningkatkan prestasi belajar.

Kata Kunci : Collaborative Learning, Prestasi Belajar, Konsep Diri

 

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN RANCANGAN LESSON STUDY BERBASIS MGMP SECARA KOLABORATIF DAN BERKESINAMBUNGAN

Puji Utami
SMP NEGERI 3 KARANGANYAR
e-mail Pujiutami33@yahoo.co.id HP. 02715845632

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk : (1) mendeskripsikan masalah yang dihadapi guru Fisika SMP di Kabupaten Karanganyar dalam mengembangkan model peningkatan kualitasnya; (2) mendeskripsikan peningkatan kualitas proses pembelajaran Fisika dengan rancangan lesson study berbasis MGMP (3) mendeskripsikan peningkatan kualitas hasil belajar siswa untuk mata pelajaran Fisika dengan rancangan lesson study berbasis MGMP. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan penelitian tindakan kelas. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Tehnik analisis data dilakukan dengan cara (1) reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan / verifikasi (2) diskriptif komparatif. Keabsahan data dilakukan melalui uji kredibilitas (credibility), transferabilitas (transferability), dependabilitas (dependability), konfirmabilitas (confirma-bility). Uji kredibilitas dilakukan dengan tiga cara yaitu (1) triangulasi sumber (2) triangulasi tehnik (3) triangulasi waktu. Keabsahan butir soal evaluasi dilakukan dengan cara membuat kisi-kisi soal sebelum butir-butir soal disusun. Sebagai informan adalah Pengawas Sekolah,Wakil Kepala Sekolah, Guru, Siswa. Hasil Penelitian ini antara lain : (1) Masalah yang dihadapi guru Fisika SMP di kabupaten Karanganyar dalam mengembangkan model peningkatan kualitasnya ternyata sumber utamanya guru itu sendiri, sebagai solusi yang paling tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah pembentukan team Lesson Study guna pembuatan rancangan pembelajaran yang lebih berkualitas. (2) Pembelajaran IPA Fisika dengan rancangan lesson study berbasis MGMP dapat menumbuhkan daya kreatifitas dan aktivitas siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas ; (3) Dampak dari pembelajaran IPA Fisika dengan rancangan lesson study berbasis MGMP adalah adanya peningkatan kualitas hasil belajar siswa yang ditujukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas, peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai nilai tuntas atau mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Kata kunci : Pembelajaran, Fisika, Lesson study

 

METODE PENGAJARAN EKSPERIMEN DILENGKAPI PEMBERIAN UMPAN BALIK TUGAS TERSTRUKTUR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI BESARAN DAN SATUAN SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 15 SURAKARTA

Siti Latifah
SMP Negeri 15 Surakarta
e-mail : jeng.iffah72@yahoo.co.id HP : 081329229682

Abstrak

Tujuan penelitian secara khusus untuk membuktikan hasil belajar Fisika materi besaran dan satuan pada siswa kelas VIIG SMP Negeri 15 Surakarta Tahun pelajaran 2009/2010 dapat meningkat setelah diberi pelajaran dengan menggunakan metode pengajaran eksperimen dilengkapi umpan balik tugas terstruktur. Jenis Peneltian : Penelitian tindakan kelas, dengan subyek siswa kelas VIIG berjumlah 35 siswa terdiri dari 20 siswa perempuan dan 15 siswa laki – laki. Ada 3 variabel yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas ini yaitu Variabel input : siswa yang akan diberi tindakan, Variabel proses : berupa variabel pembelajaran dengan menggunakan metode pengajaran eksperimen dilengkapi pemberian umpan balik tugas terstruktur, Variabel output : hasil belajar Fisika siswa pada materi besaran dan satuan. Rencana tindakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Penilaian hasil proses pembelajaran adalah deskriptif prosentase untuk mengetahui peningkatan hasil belajarFisika pada materi besaran dan satuan. Apabila ada peningkatan hasil belajar Fisika pada materi besaran dan satuan setelah proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pengajaran eksperimen dilengkapi pemberian umpan balik tugas terstruktur maka dapat dikatakan indikator keberhasilan dalam penelitian ini sudah tercapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Fisika dengan menggunakan metode pengajaran eksperimen dilengkapi pemberian umpan balik tugas terstruktur pada siklus I ada 24 siswa atau 68,57 % terlampaui dari KKM, ada peningkatan yang optimal 17,14 % dari kondisi awal 51,43 % dan pada siklus II ada 30 siswa atau 85,71 % terlampaui dari KKM, ada peningkatan yang cukup signifikan sebesar 17,14 % dari siklus I. Kesimpulan: Dengan metode pengajaran eksperimen dilengkapi pemberian umpan balik tugas terstruktur dapat meningkatkan hasil belajar fisika materi besaran dan satuan pada siswa kelas VIIG SMP Negeri 15 Surakarta.

Kata kunci: metode, eksperimen, umpan balik, terstruktur, fisika.

 

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Sri Rejeki, Budiyono, Sutrima
Pendidikan Matematika FIKP Universitas Muhammadiyah Surakarta
email : ibu_srirejeki@yahoo.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Apakah pembelajaran matematika pada materi operasi hitung bilangan bulat dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih baik daripada pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing (2) Apakah siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi akan mempunyai prestasi belajar lebih baik dibanding dengan siswa yang memiliki keaktifan belajar sedang dan rendah serta siswa yang memiliki keaktifan belajar sedang akan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibanding siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah (3) Apakah pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan pendekatan Problem Posing pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi, sedang dan rendah (4) Apakah pada pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), siswa dengan keaktifan belajar tinggi lebih baik prestasi belajarnya daripada siswa dengan keaktifan belajar sedang dan dan rendah serta siswa dengan keaktifan belajar sedang lebih baik prestasinya daripada siswa dengan keaktifan belajar rendah (5) Apakah pada pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing, siswa dengan keaktifan belajar tinggi lebih baik prestasi belajarnya daripada siswa dengan keaktifan belajar sedang dan rendah serta siswa dengan keaktifan belajar sedang lebih baik prestasinya daripada siswa dengan keaktifan belajar rendah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 2 3. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V (lima) SD Negeri di Kecamatan Grobogan. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 202 orang dengan rincian 108 orang untuk kelas eksperimen dan 94 orang untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket keaktifan belajar siswa. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen tes prestasi dan angket gaya belajar terlebih dahulu diujicobakan. Penilaian validitas isi instrumen tes dan angket dilakukan oleh validator. Uji reliabilitas instrumen tes menggunakan rumus KR-20, sedangkan uji reliabilitas instrumen angket menggunakan rumus Cronbach Alpha. Daya pembeda tes dan konsistensi internal angket menggunakan rumus korelasi produk momen dari Karl Pearson. Uji keseimbangan menggunakan uji rerata t, dengan diperoleh kesimpulan bahwa kedua kelompok eksperimen dalam keadaan seimbang. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dengan menggunakan metode uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi Kuadrat. Dengan diperoleh kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan uji hipotesis, uji komparasi ganda diperoleh kesimpulan bahwa: (1) Pendekatan pembelajaran CTL memberikan prestasi yang sama dengan pendekatan Problem Posing. (2) Terdapat perbedaan efek keaktifan belajar. Siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi memiliki prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki keaktifan belajar sedang. Siswa yang memiliki keaktifan belajar sedang memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki belajar rendah, dan siswa yang memiliki keaktifan tinggi memiliki prestasi yang lebih baik daripada siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah. (3) Pada siswa dengan keaktifan belajar tinggi, sedang dan rendah, pendekatan CTL memberikan prestasi belajar sama dengan pendekatan Problem Posing (4) Pada pembelajaran dengan pendekatan CTL, semua kategori keaktifan belajar memberikan prestasi yang sama, baik keaktifan belajar tinggi, sedang maupun rendah. (5) Pada pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing, siswa dengan keaktifan belajar tinggi memiliki prestasi yang sama baiknya dengan siswa dengan keaktifan belajar sedang, siswa dengan keaktifan belajar sedang memiliki prestasi yang sama dengan siswa dengan keaktifan belajar rendah dan siswa dengan keaktifan belajar tinggi memiliki prestasi lebih baik daripada siswa dengan keaktifan belajar rendah.

Kata kunci: Contextual Teaching and Learning (CTL), Problem Posing,   Keaktifan Belajar Siswa

 

PENGEMBANGAN TES DAN ANALISIS HASIL TES YANG TERINTEGRASI DALAM PROGRAM KOMPUTER1

Suwarto, Afif Afghohani
FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo,
email: suwartowarto@yahoo.com. HP.081329275915

Abstrak.

Tujuan penelitian ini untuk menciptakan prototipe awal program komputer yang berisi bank soal dalam database, program untuk membuat tes, dan program untuk menganalisis hasil tes secara terintegrasi. Bank soal dalam database akan memberikan keamanan dan keringkasan. Program untuk membuat tes berfungsi untuk mengambil tes dari bank soal yang ada dalam database sesuai dengan instruksi yang dimasukkan dan selanjutnya menampilkan tes dimonitor, menyimpan semua karakteristik masing-masing item tes, dan kemudian mencetaknya dengan melalui bantuan sebuah printer. Ujicoba soal dilaksanakan di delapan SMA, yaitu: SMA Negeri 1 Sukoharjo, SMA Negeri 3 Sukoharjo, SMA Negeri 1 Tawangsari, SMA Negeri 1 Weru, SMA Negeri 1 Bulu, SMA Negeri 1 Polokarto, SMA Negeri 1 Nguter, dan SMA Veteran 1 Sukoharjo. Hasil penelitian ini adalah terbentuknya prototipe awal program komputer yang sudah diujicobakan, dan terbukti mampu membuat soal dan penentuan skor siswa baik dengan Classical Test Theory (CTT) maupun dengan Item Respon Theory (IRT). Sistem informasi yang dihasilkan terbukti dapat bekerja secara sistematis, cepat, tepat dan akurat sehingga dapat mengatasi segala kerumitan pembuatan soal dan penentuan skor siswa.

Kata kunci: bank soal, classical test theory, item respon theory.

 

UPAYA MENINGKATKAN HASL BELAJAR SISWA KELAS XI1 SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011
PADA MATERI SiSTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAP

Hariyatmi
Pendidikan Biologi FKIP-Universitas Muhammadiyah Surakarta
e-mail: hari_yatmi@yahoo.com

ABSTRAK

Pada proses pembelajaran, guru dapat memilih dan menggunakan banyak strategi pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar, guru dapat melakukan PTK. Hasil belajar Siswa kelas XI1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta belum maksimal (46% yang mencapai ketuntasan) maka diupayakan meningkat menggunakan strategi Mind Map. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran Mind Map pada siswa kelas XI1 IPA SMA Muhammadiyah 2 Surakarta pada materi system peredaran darah manusia. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah pembelajaran menggunakan strategi Mind Map pada materi sistem peredaran darah manusia. Data hasil belajar diambil berdasar kemampuan pemahaman konsep sistem peredaran darah dan kreatifitas pembuatan Mind Map siswa. Data dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar berupa pemahaman konsep materi sistem peredaran darah manusia dan kreativitas pembuatan mind Map. Pemahaman konsep pada awal dibawah KKM (57), siklus I (57,70) dan meningkat pada siklus II menjadi 68,5. Indikator yang ingin dicapai adalah skor rata-rata diatas 65. Untuk kreativitas pada siklus pertama adalah 28,50, siklus kedua terjadi peningkatan menjadi 60,70, dengan demikian strategi pembelajaran Mind Map dapat meningkatakan hasil belajar siswa Siswa kelas XI1SMA Muhammadiyah Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

Kata kunci: strategi Mind Map, sistem peredaran darah, hasil belajar biologi

PROSIDING SEMINAR NASIONAL ISPI “PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) BAGI GURU Klik disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *